Cobalihat katalog kontroler controller sepeda listrik harganya mulai Rp 99.000 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Kontroler Controller Sepeda Listrik ori dan Kontroler Controller Sepeda Listrik kw dengan harga murah. Selamat Datang di katalog.or.id,
FilterPertukanganMotors & Power TransmissionAudio, Kamera & Elektronik LainnyaPerangkat Elektronik LainnyaTekan enter untuk tambah kata 29rb+ produk untuk "controller sepeda listrik" 1 - 60 dari 29rb+
CaraMembuat atau Merakit Sepeda Listrik, biaya pembuatan sepeda listrik Cara Membuat atau Merakit Sepeda Listrik, biaya pembuatan sepeda listrik untuk langkahnya sangat sederhana yaitu dengan menyambungkan saklar pada kedua kabel electrikdoorlock pada skema controller diatas. Pada tahap ini sepeda listrik sudah siap digunakan, saatnya
Kontroller brushed DC adalah kontroller yang umumnya untuk memutar dinamo DC 2 kabel dengan permanen magnet. Kontroller ini biasa dijumpai di kendaraan listrik mini seperti Trail listrik, Otopad listrik, scoopy mini, dsb. Dalam kesempatan kali ini kita akan kupas tuntas bedah kontroller brushed DC dari pabrikan YIYUN tech. Karena kontroller brushed DC dengan pabrikan inilah yang paling banyak umum dijumpai di lapangan. Selain itu peluang sembuhnya untuk diservis cukup tinggi kontroller dari brand ini. Mari kita simak pembahasan wiring diagramnya. 1. Block power mosfet, MBR dioda dan Motor. Penjelasan Pada input B+ 24V hanya dicabang menjadi 4 cabang. Ke Motor +, Charger + , key lock + , dan sisanya untuk menerima bias dari MBR dioda dan distabilkan oleh capasitor. Keterangan 1. kapasitor 50V 470uF 2. Mosfet 3. MBR dioda 4. Shunt resistor wiring kelistrikan power utama mosfet, MBR dan motor. 2. Block power suplay 15V dan 5V Key lock atau power lock adalah kunci dari ON-OFF nya kontroller ini. Suplay key lock memiliki nilai B+ dan akan mensuplay ke beberapa titik bateray indicator, suplay lampu rem, bahkan juga untuk exteded power. Suplay 15V dan 5V sendiri cukup mudah. Hanya dengan IC regulator 7515 dan 7805 saja. keterangan 1. DIODA pengaman 5V 2. kapasitor 50V 47uF 4. IC regulator 7815 5. IC regulator 7805 6. Resistor 10K 7. dobel resistor 15K Skema jalur diagram 3. Skema Gate mosfet Gate mosfet kontroller ini cukup sederhana sekali. Hanya menggunakan 2 buah transistor. 1 transistor untuk mensuplay gate ON, sedangkan 1 lainnya untuk pembuang bias saat gate off. Sistem ini bisa kita katakan kurang sempurna dalam PWM, jadi tak heran banyak kontroller brushed DC mengalami kerusakan mosfet. Skema dobel transistor PNP dan NPN untuk drive mosfet. 4. Cara kerja di Sistem input throttle signal dan brake signal Input throttle disini diolah langsung oleh IC LM339, dengan berbasis comparator pembandung tegangan saja, sangat sederhana. Sedangkan untuk input brake benar-benar tidak ada kaitannya dengan IC utama. Cukup dengan menshotkan dengan ground kabel signal data throttle maka dinamo sudah off. Dan untuk menghidupkan lampu rem cukup hanya menghubungkan kabel lampu rem dengan ground. Kelemahan sistem ini adalah jika dioda short rusak maka sudah otomatis handle gas akan mengalami kerusakan. Bahkan juga micro IC komparator terkena imbasnya. Skema handle gas dan sistem rem 5. Block IC komparator LM339-OMP Ini adalah inti poin dari kontroller brushed DC. Basis cara kerjanya adalah komparator tegangan dengan IC LM339. Jika Vin - lebih kecil dari Vin + maka V out akan bernilai mendekati 5V. Begitupula sebaliknya, jika Vin - lebih besar daripada Vin + maka pada Vout akan bernilai mendekati 0V. IC LM339 dalam kontroller kontroller ini adalah jenis Quad comparator. Dimana ke 4 fitur komparator digunakan untuk. kode urutan kaki. jalur tiap kaki IC LM 339 posisi IC LM 339 pada board kontroller. 4 fitur komparator digunakan untuk. Ø Mendeteksi upper voltage error. Ø Mendeteksi under voltage error. Sistem pengaman under voltage error dan upper voltage error hanya sebatas data olahan saja. Tidak mematikan micro dan rangkaian lainnya. Jadi ketika terjadi voltage yang berlebih pada kontroller maka wajar saja jika IC regulator akan rusak seketika. Dan ketika terjadi polaritas terbalik wajar saja jika kapasitor akan langsung rusak. Karena sistem pengaman pada kontroller kelas brushed DC memang tidak sebagus BLDC. Ø Mengkonversi input besaran signal handle gas, menjadi sebuat besaran tegangan pada input drive mosfet. Di dalam rangkaian kontroller ini tidak ditemukan PWM mosfet secara frekuensi. Cukup wajar jika kontroller model ini bisa memutar dinamo jenis series wound. Ø Sebagai sensing current. Mengolah data dari sensor amper yang masuk, bertujuan untuk membatasi arus pada motor. SEMOGA BERMANFAAT
TypeController Sepeda Listrik: Harga Controller Sepeda Listrik: Controller 350W 48-60V Mosell: Rp. 300.000: Controller Brusless 350W 36-48V Mosell: Rp. 250.000: Controller Yuyangking YKZ7280JA - Mosell: Rp. 1.750.000: Controller Yuyang King YKZ7250JG - Mosell: Rp. 1.500.000: CONTROLLER 24 VOLT 12 AH - Selis: Rp. 240.000: CONTROLLER 48
Bisnis 12 menit lalu Keuangan Kesehatan Otomotif Pendidikan Properti 22 menit lalu Tarif Desain Rumah Apakah Anda sedang mempertimbangkan untuk membangun atau mengubah desain rumah Anda? Tentunya, dalam ... Teknologi 2 jam lalu Speaker Pasif Bekas Ini dia speaker pasif bekas yang siap membuat pengalaman menontonmu semakin menyenangkan. Dari ... Travel Bus Wisata Malang Fasilitas Bus Wisata Gratis di Malang Malang merupakan salah satu kota di Jawa ... Wisata Pantai Madura Gili Labak adalah salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal dan memiliki keindahan ...
5 Resistor 350 ohm. 6) Kapasitor 25V 470uF. 7) Transistor PNP MPS2 307A. 8) Transistor NPN 2N5551. 9) Komparator High voltage AS358M (sensor tegangan maksimum) 10) IC positove regulator L7805CV. 11) Kapasitor 16V 470uF. Pada skema kontroller 48V sistem penurun tegangan mengunakan 3 buah resistor yang disusun pararel.
A hill, which is in real circumstance can have a different incline in a continuous road, is one of the obstacle that a vehicle, in this case a bike, must overcome. That is why, a controlling action which can adapt the various loading condition is needed. A well-tuned PI controller can produce a good output in a linear load, however, it will struggle to adapt in a load that is constantly changing. A speed control system using a fuzzy logic base to self-tune PI parameters is used to fine tune PI controller gain parameters, so that the PI controller can adapt such loading condition. In this research, a no-load system performance is compared to those with load, with the setpoint of 120 rpm. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 Abstract— A hill, which is in real circumstance can have a different incline in a continuous road, is one of the obstacle that a vehicle, in this case a bike, must overcome. That is why, a controlling action which can adapt the various loading condition is needed. A well-tuned PI controller can produce a good output in a linear load, however, it will struggle to adapt in a load that is constantly changing. A speed control system using a fuzzy logic base to self-tune PI parameters is used to fine tune PI controller gain parameters, so that the PI controller can adapt such loading condition. In this research, a no-load system performance is compared to those with load, with the setpoint of 120 rpm. Keywords Electric Bicycle, Steady State Error, PI Controller, Fuzzy Logic Abstrak–-Pada kendaraan sepeda, salah satu beban yang dihadapi adalah tanjakan, di mana sebuah tanjakan dalam keadaan sebenarnya dapat memiliki kemiringan yang berbeda–beda dalam suatu jalan. Karena itu, dibutuhkan sebuah aksi pengontrolan yang dapat beradaptasi dengan kondisi pembebanan yang berubah – ubah tersebut. Sebuah kontroler PI dengan parameter penguatan yang telah ditala sedemikian rupa dapat menghasilkan keluaran yang baik pada beban linier, namun akan kesulitan beradaptasi terhadap pembebanan yang berubah–ubah. Sistem kontrol kecepatan menggunakan metode self-tuning parameter PI dengan metode logika fuzzy digunakan untuk menala parameter penguatan kontroler PI, agar kontroler PI dapat beradaptasi dengan pembebanan tersebut. Pada penelitian ini, dibandingkan performansi sistem dengan kondisi tanpa beban dan kondisi berbeban dengan setpoint 120 rpm. Kata Kunci Sepeda Listrik, Error Steady State, Kontroler PI, Logika Fuzzy I. PENDAHULUAN ISTEM transportasi merupakan suatu hal yang harus ada. Mayoritas masyarakat Indonesia menganggap bersepeda sebagai aktivitas sampingan yang dilakukan pada hari libur, dengan tujuan olahraga dan rekreasi. Namun di beberapa negara seperti Cina, Jepang, dan Belanda, sepeda menjadi alat transportasi alternatif Mochamad Adityo Rachmadi, M. Aziz Muslim, Dr. Ir. Erni Yudaningtyas, are with the Electrical Engineering Department of Brawijaya University, Malang, Indonesia corresponding author provide phone 0341-554166; email untuk bepergian. Seiring dengan tingginya tingkat mobilitas masyarakat, Sepeda listrik merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Sepeda listrik menggunakan motor arus searah tanpa sikat atau dikenal dengan brushless DC BLDC yang menghasilkan efisiensi tinggi, torsi tinggi, kecepatan tinggi dan biaya perawatan yang rendah [1]. Sistem kontrol PI adalah sistem paling umum dipakai pada aplikasi kontrol di dunia industri. Pada kontrol Propotional-Integral PI konvensional, penalaan pada kondisi tertentu tanpa memperhitungkan perubahan pembebanan yang terjadi pada plant dan gangguan yang muncul mendapatkan hasil kontrol yang sudah bagus dan teruji. Tetapi jika terjadi perubahan pembebanan pada plant, maka perlu diadakan setting ulang untuk membuat kontrol PI menghasilkan unjuk kerja yang baik [2]. Pada aplikasi kontrol kecepatan motor, kontroler PI dapat menghilangkan steady-state error pada output motor, namun berdampak pada settling time yang lambat dalam mencapai nilai steady [3]. Seiring dengan perkembangan sistem berbasis pengetahuan, penalaan parameter PI dapat ditentukan dengan menganalisis output suatu sistem, dan hasil analisis tesebut dibentuk dalam sejumlah aturan. Dengan mengkombinasikan sejumlah aturan, pengaturan ini menjadi sebuah kontrol logika fuzzy sebagai salah satu sistem berbasis pengetahuan sehingga parameter PI dapat ditala secara real time. Dengan penggabungan aksi kontroler PI dan kontrol logika fuzzy untuk menala parameter PI, diharapkan akan didapatkan suatu tanggapan yang mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi, dan dengan nilai settling time yang cepat. II. METODE PENELITIAN A. Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem kontrol kecepatan pada sepeda listrik dapat dilihat dalam Gambar 1. Setpoint SP adalah masukan berupa nilai kecepatan yang diberikan oleh pengguna. Nilai setpoint akan disimpan ke dalam mikrokontroler. Error adalah deviasi atau simpangan antara pembacaan aktual kecepatan motor dari rotary encoder dan nilai setpoint. Kedua Sistem Kontrol Kecepatan Sepeda Listrik Menggunakan Metode Self-Tuning Parameter PI dengan Metode Logika Fuzzy Mochamad Adityo Rachmadi, M. Aziz Muslim, dan. Erni Yudaningtyas Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 nilai tersebut akan dikalkulasi dan diolah oleh mikrokontroler. Nilai yang dikalkulasi adalah manipulated variable MV atau sinyal kontrol yang akan digunakan sebagai masukan pada driver motor. Driver motor ini akan menggerakan motor brushless DC sesuai dengan sinyal kontrol keluaran mikrokontroler. B. Pengujian Motor Brushless DC Pengujian pada motor brushless DC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik motor terhadap kenaikan tegangan input motor. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Gambar 2. Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa semakin besar input tegangan yang diberikan, maka semakin besar pula kecepatan motor tersebut. C. Pengujian Driver Motor Tiga Fasa Pengujian pada driver motor tiga fasa dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik, kinerja, dan output rangkaian driver motor tiga fasa. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa semakin besar duty cycle yang diberikan, maka semakin besar pula tegangan efektif output driver tersebut. D. Pengujian Rotary Encoder Pengujian pada rotary encoder dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelinieran dari rotary encoder dalam pembacaan putaran motor BLDC. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Gambar 4. Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa pembacaan rotary encoder mulai linear pada duty cycle 5%. E. Penentuan Fungsi Alih Motor Brushless DC Fungsi alih dari motor brushless DC didapatkan melalui identifikasi dengan cara membangkitkan sinyal Pseudo Random Binary Sequence PRBS, dengan langkah sebagai berikut 1. Mencari nilai yang linier dari hasil kecepatan motor terhadap duty cycle PWM. 2. Memasukkan nilai batas atas dan bawah berdasarkan nilai yang linier untuk membangkitkan sinyal PRBS. 3. Sinyal PRBS yang telah dibangkitkan kemudian digunakan sebagai masukan motor BLDC. 4. Setelah didapatkan data sinyal PRBS dan data kecepatan motor BLDC lihat Gambar 5, selanjutnya adalah melakukan identifikasi dengan menggunakan software MATLAB. 5. Dengan menggunakan sintaks ident pada command window pada MATLAB, data sinyal PRBS dan data kecepatan motor yang telah disimpan kemudian di import pada blok System Identification Toolbox. Tampilan blok System Identification Toolbox dapat dilihat dalam Gambar 6. Gambar 6. Tampilan aplikasi ident di software MATLAB Gambar 5. Output sinyal PRBS Gambar 4. Perubahan kecepatan motor terhadap duty cycle Gambar 3. Perubahan tegangan output driver terhadap duty cycle Gambar 2. Perubahan kecepatan motor terhadap input tegangan Gambar 1. Diagram blok sistem secara umum Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 6. Setelah melakukan beberapa estimasi model berdasarkan data yang telah di-import, didapatkan fungsi alih motor dengan best fits sebesar 81,78. Output motor BLDC yang telah diidentifikasi dapat dilihat dalam Gambar 7. 7. Dari hasil identifikasi, fungsi alih motor yang didapat adalah 1 8. Dengan memberikan masukan unit step pada program MATLAB didapatkan output dengan didapatkan nilai settling time sebesar 0,169 detik dengan output maksimal berada di 0,594. Output motor BLDC yang telah diidentifikasi dapat dilihat pada Gambar 8. F. Validasi Fungsi Alih Motor Brushless DC Validasi fungsi alih motor dilakukan dengan cara membandingkan output motor BLDC yang didapatkan dari identifikasi dan output kecepatan motor BLDC yang didapatkan dari pembacaan rotary encoder dengan memberikan masukan pulsa unit step. Perbandingan kedua output dapat dilihat pada gambar 9. Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa output motor BLDC yang telah didapat dari proses identifikasi hampir menyerupai output kecepatan motor BLDC. Oleh karena itu, fungsi alih yang telah didapatkan dianggap dapat mewakili pemodelan plant motor BLDC. G. Perancangan Perangkat Keras Skema pembuatan sistem pengontrolan kecepatan sepeda listrik dapat dilihat dalam Gambar 10. H. Perancangan Kontrol Logika Fuzzy Algoritma fuzzy dirancang dengan menggunakan 2 buah masukan, yaitu error dan delta error dari kecepatan. Error adalah selisih antara setpoint dan output yang dibaca oleh sensor rotary encoder. Error berfungsi untuk mengetahui seberapa besar deviasi yang terjadi pada sistem. Delta error berfungsi untuk mengetahui tingkat kesalahan error tersebut, yaitu seberapa besar perubahan error sekarang terhadap error sebelumnya. Dalam perancangan algoritma fuzzy dibuatlah sebuah fungsi keanggotaan untuk masing-masing input dan output. Setiap keanggotaan dideskripsikan dalam bahasa linguistik seperti NB Negatif Besar, NK Negatif Kecil, ZE Zero/ Nol, PK Positif Kecil, dan PB Positif Besar. Range nilai digunakan negatif hingga positif agar error dan delta error dapat tercakup secara keseluruhan mulai positif dan negatif. Begitu juga pada keluaran agar parameter Kp dan Ki mampu fluktuasi mengikuti setpoint. Untuk fungsi keanggotaan error dan delta error ditunjukkan dalam Gambar 11 dan 12, serta fungsi keanggotaan Kp dan Ki ditunjukkan dalam Gambar 13 dan 14. Gambar 13 Membership function output untuk Kp Gambar 12 Membership function input untuk turunan error Gambar 11 Membership function input untuk error Gambar 10. Skema perangkat keras Gambar 9. Validasi fungsi alih dengan output motor BLDC Gambar 8. Output fungsi alih motor BLDC dengan masukan unit step Gambar 7. Hasil estimasi model Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 Secara umum, hubungan antara error e dan delta error de terhadap nilai Kp dan Ki dijabarkan sebagai berikut 1. Saat e relatif besar, maka kontroler akan memperbesar nilai Kp dan membuat nilai Ki sama dengan 0. 2. Saat e dan de relatif sesuai maka kontroler akan memperkecil nilai Kp agar mengurangi overshoot. Nilai Ki tidak berubah. 3. Saat e dan de nilainya sangat kecil maka kontroler akan memperbesar nilai Kp dan Ki. Dengan acuan yang telah dijabarkan, diperoleh tabel aturan fuzzy untuk Kp dan Ki dalam Tabel 1 dan Tabel 2. Dari Tabel 1 dan Tabel 2 dapat digambarkan ruang solusi fuzzy untuk aturan fuzzy untuk Kp dalam Gambar 15, dan ruang solusi fuzzy untuk aturan fuzzy untuk Ki dalam Gambar 16. Setelah didapatkan fungsi keanggotaan dan aturan fuzzy, dapat ditentukan metode untuk inferensi dan defuzzifikasi dari sistem kontrol fuzzy tersebut. Pada penelitian ini, metoode inferensi yang digunakan adalah metode Min – Max, sedangkan untuk defuzzifikasi digunakan metode Weighted Average. I. Perancangan Kontroler Proporsional Integral Dalam kawasan waktu kontroler PI dapat dinotasikan dengan persamaan berikut 2 dengan ct adalah keluaran kontroler, Kp adalah gain proporsional, Ti adalah waktu konstanta Integal atau reset time dan et adalah error yang terjadi. Persamaan 2 dapat diubah menjadi kawasan frekuensi dengan Transformasi Laplace sehingga menjadi persamaan berikut 3 Persamaan 3 belum bisa dimasukkan kedalam mikrokontroler. Maka dari itu persamaan kontinyu tersebut harus diubah kedalam bentuk diskrit melalui Transformasi Z. Dalam Transformasi Z dibutuhkan waktu sampling Ts. Digunakan metode Billinear Transform sehingga nilai notasi s pada Laplace setara dengan 4 persamaan 3 disubstitusikan ke dalam persamaan 4 menjadi 5 Berikutnya adalah memodifikasi persamaan agar dapat disederhanakan. Kedua ruas dikalikan dengan 1-z-1. 6 kemudian persamaan 6 disusun kembali menjadi output kontroler 7 persamaan 7 diubah kedalam persamaan beda sehingga didapatkan persamaan 8. 8 Dimana k-1 adalah kondisi sebelumnya. Persamaan diatas lalu dimasukkan kedalam program pada mikrokontroler. Pada kontroler PI, dibutuhkan sebuah parameter awal yang berfungsi untuk memperbaiki settling time dan steady-state error pada output. Untuk menentukan parameter tersebut digunakan metode Symmetrical Optimum. Tuning parameter dengan metode Symmetrical Optimum pertama dikemukakan oleh Kessler pada 1958. Metode ini memaksimalkan phase margin dari sistem kontrol dan mengarahkan ke fasa yang simetris dan karakteristik amplitudo [4]. Metode Gambar 16 Ruang solusi fuzzy untuk Ki Gambar 15 Ruang solusi fuzzy untuk Kp TABEL 2 ATURAN FUZZY UNTUK KI TABEL 1 ATURAN FUZZY UNTUK KP Gambar 14 Membership function output untuk Ki Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 tersebut dipilih karena sistem memiliki keunggulan berupa kemantapan pada parameter phase margin, gain margin, dan dinamika sistem itu sendiri [5] Untuk mententukan parameter dengan metode Symmetrical Optimum, pertama – tama, persamaan fungsi alih dimodifikasi menjadi open loop system seperti berikut 9 Untuk membentuk persamaan plant 9 maka fungsi alih motor perlu diubah, di mana Gm adalah nilai gain dari motor yang telah dimodifikasi dan Tm adalah time constant motor. Oleh Karena itu, persamaan 1 harus diubah terlebih dahulu ke bentuk persamaan 10. 10 Mulanya bagian penyebut diakarkan menjadi seperti persamaan 11. 11 37 Maka nilai Gcw adalah 0,596 dan Tcw = T1 = 0,054 . Nilai Tmn ditetapkan dengan Tmn = 1. Dengan menentukan nilai faktor redaman D maka dapat ditentukan nilai Kp dan Ti melalui persamaan 12. 12 Nilai-nilai dari variabel Tcw, Gcw, Tmn dan D diolah menggunakan MATLAB dan hasilnya ditampilkan dalam bodeplot untuk mengetahui kestabilan sistem. Pada Gambar 17 dapat diketahui dari bodeplot tersebut bahwa sistem stabil, dengan frequency crossover pada margin terletak pada fasa maksimumnya. Dengan nilai D = 0,707 didapatkan nilai Kp = 12,938 dan Ti = 0,3133. Sehingga nilai Kp = 12,938 dan Ki = 41,298. Nilai Kp dan Ki tersebut disimulasikan pada toolbox Simulink untuk mengetahui output sistem tanpa beban dengan kontroler PI. Jika masukan berupa sinyal unit step maka didapatkan grafik yang dapat dilihat dalam Gambar 18, dengan besarnya nilai settling time setelah diberi kontroler adalah 1,04 s dan mampu mencapai setpoint. J. Perancangan Kontroler self-tuning Parameter PI Setelah melakukan perancangan kontrol logika fuzzy dan kontroler PI, maka kedua sistem tersebut akan digabungkan. Secara umum, sistem kontrol akan bekerja dengan kontrol logika fuzzy berfungsi untuk menala parameter PI secara real time, dan kontroler PI berfungsi untuk mengolah sinyal error, dan memberikan sinyal kontrol. Diagram blok sistem secara keseluruhan dapat dilihat dalam Gambar 19. Agar kontroler PI dapat bekerja secara optimal, maka diperlukan perancangan kontroler PI yang bobot parameter PI-nya dapat diubah, dan dapat bersinkronisasi dengan output parameter PI hasil penalaan kontrol logika Fuzzy. Diagram blok rancangan subsistem kontroler PI tersebut dapat dilihat dalam Gambar 20. III. PENGUJIAN SISTEM A. Simulasi Sistem Tanpa Beban Simulasi dilakukan dengan memberikan setpoint berupa unit step yang berfungsi sebagai sinyal tes untuk mengetahui performansi sistem. Kemudian, setpoint dimasukkan ke dalam blok penjumlahan summing dan dikurangkan terhadap output sistem, untuk mendapatkan error. Gambar 20. Rancangan blok subsistem kontroler PI Gambar 19. Diagram blok perancangan kontroler self-tuning parameter PI Gambar 18. Simulasi output sistem tanpa beban dengan kontroler PI Gambar 17. Hasil Bodeplot dengan metode Symmetrical Optimum Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 Error selisih antara setpoint dan umpan balik yang telah didapat kemudian dimasukkan kedalam blok fuzzy. Error dibagi menjadi dua di mana salah satu masukan diberi blok fungsi diferensial, yang berfungsi untuk mengubah error menjadi delta error selisih antara error saat ini dan error sebelumnya. Diagram blok simulasi pada SIMULINK dapat dilihat dalam Gambar 21. Hasil simulasi dari output sistem tanpa beban ditunjukkan dalam Gambar 22, dan diketahui bahwa sistem stabil, memiliki settling time ts sebesar s, memiliki maximum overshoot Mp sebesar dan tidak memiliki error steady–state. B. Simulasi Sistem Berbeban Linier Gambar 23 adalah blok simulasi secara keseluruhan, setelah ditambahi beban linier berupa fungsi bidang miring ramp dengan nilai 0,577. Hasil simulasi dari output sistem tanpa beban ditunjukkan dalam Gambar 24, dan diketahui bahwa sistem stabil, memiliki settling time ts sebesar 1,109 s, memiliki maximum overshoot Mp sebesar 9,3%, dan memiliki error steady–state sebesar 2,2%. C. Pengujian Perbandingan Bobot Penalaan Parameter Sistem Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mencari perbandingan parameter hasil penalaan dari kontrol logika fuzzy dan parameter tetap kontroler PI, dengan harapan kerja sistem menjadi optimal. Penentuan perbandingan dilakukan dengan proses trial and error, dengan mencoba berbagai nilai perbandingan ke dalam sistem yang dijalankan tanpa beban dengan setpoint sebesar 120 rpm. Perbandingan yang digunakan dalam pengujian ini adalah 1 1 dan 3 1, dengan ketentuan parameter hasil penalaan logika fuzzy dan parameter tetap. Gambar 25 dan 26 merupakan output sistem dengan pembobotan parameter 1 1 dan 3 1, serta Gambar 27 dan 28 merupakan perubahan parameter Kp dan Ki yang didapatkan dari pengujian. Karena nilai maximum overshoot Mp terletak di dalam batas toleransi sebesar 10%, maka perbandingan parameter 3 1 tersebut digunakan dalam implementasi sistem secara keseluruhan. Gambar 28. Perubahan parameter Kp dan Ki pada sistem dengan perbandingan bobot 3 1 Gambar 27. Perubahan parameter Kp dan Ki pada sistem dengan perbandingan bobot 1 1 Gambar 26. Output sistem dengan pembobotan parameter 3 1 Gambar 25. Output sistem dengan pembobotan parameter 1 1 Gambar 24. Hasil simulasi output sistem berbeban linier Gambar 23. Skema blok simulasi berbeban linier dengan MATLAB SIMULINK Gambar 22. Hasil simulasi output sistem tanpa beban Gambar 21. Skema keseluruhan blok simulasi dengan MATLAB SIMULINK Jurnal EECCIS Vol. 10, No. 1, Bulan Juni 2016 D. Pengujian Pada Alat Pengujian ini dilakukan 2 dua kali, yaitu pada saat sistem berjalan tanpa beban, dan pada saat sistem berjalan dengan beban, dengan setpoint sebesar 120 rpm. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 29, 30, 31, dan 32. Dalam gambar 29, dapat diketahui bahwa sistem stabil, memiliki settling time ts sebesar 6,9 s, memiliki maximum overshoot Mp sebesar 9,3%, dan tidak memiliki error steady–state. Dalam gambar 30, dapat diketahui bahwa hasil penalaan Kp dan Ki berubah relatif terhadap waktu, yaitu dengan menuju pada nilai positif maksimal pada awal sistem berjalan, kemudian menurun ke nilai negatif untuk Kp dan nilai positif kecil untuk Ki ketika hampir mencapai settling-time, dan stabil setelah sistem mencapai keadaan steady state, pada waktu 15 s. Dalam Gambar 31, dapat diketahui bahwa sistem stabil, memiliki settling time ts sebesar 4,9 s, tidak memiliki maximum overshoot Mp dan tidak memiliki error steady–state. Dalam gambar 32, dapat diketahui bahwa hasil penalaan Kp dan Ki berubah relatif terhadap waktu, yaitu dengan menuju pada nilai positif maksimal pada awal sistem berjalan, kemudian menurun ke nilai negatif ketika sistem telah mencapai settling-time, dan stabil setelah sistem mencapai keadaan steady state, pada waktu 11 s, dan kembali menurun pada waktu 18 s dikarenakan adanya gangguan. IV. PENUTUP A. Simpulan 1. Berdasarkan data output sistem yang diperoleh dari pengujian dengan menggunakan sinyal Pseudo-Random Binary Sequence PRBS, didapatkan nilai fungsi alih Fs = dengan nilai best-fit sebesar 81,78. 2. Berdasarkan metode penalaan Symmetrical Optimum didapatkan batas penalaan parameter kontroler PI dengan nilai Kp di antar -12,938 sampai dengan 12,938 dan nilai Ki di antara -41,298 sampai dengan 41,298. Berdasarkan pengujian perbandingan bobot, didapatkan perbandingan untuk optimasi kerja sistem sebesar 3 1 untuk parameter hasil penalaan Kontrol Logika Fuzzy terhadap parameter kontroler PI. 3. Berdasarkan hasil implementasi tanpa beban, didapatkan output sistem yang memiliki settling time ts sebesar 6,9 s, memiliki maximum overshoot Mp sebesar 9,3%, dan tidak memiliki error steady–state. Berdasarkan hasil implementasi berbeban, didapatkan output sistem yang memiliki settling time ts sebesar 4,9 s, tidak memiliki maximum overshoot Mp, dan tidak memiliki error steady–state. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah dengan menggunakan penelitian yang telah dilakukan untuk diimplementasikan ke dalam kendaraan elektrik yang lebih besar dengan motor brushless DC sebagai aktuator sistem, memperhitungkan koefisien gesek sebagai parameter pembebanan sistem, dan menggunakan rangkaian elektronik yang lebih baik untuk efisiensi dan performansi sistem yang lebih baik. REFERENSI [1] Hamdi, I. T. 2015. Rancang Bangun Three Phase Six Step PWM Inverter sebagai Pedal Assisted System PAS Sepeda Listrik. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang Universitas Brawijaya. [2] Kristiyono, R. 2015. Sistem Kendali Kecepatan Motor BLDC Menggunakan Algoritma Hybrid PID Fuzzy. University Research Colloquium 2015. [3] Shyam, A. 2013. A Comparative Study on the Speed Response of BLDC Motor Using Conventional PI Controller, Anti-windup PI Controller and Fuzzy Controller, 2013 International Conference on Control Communication and Computing ICCC. [4] Putra, D. A. 2015. Penerapan Kontroler Self Tuning Parameter PI dengan Metode Logika Fuzzy Pada Mobile Robot. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang Universitas Brawijaya. [5] Barbosa, A. L. S.,Júnior, G. A.,Barros P. R. 2014. Symmetrical Optimum Based PI Control Redesign. 2014 IEEE Conference on Control Applications CCA. Gambar 32. Perubahan parameter Kp dan Ki pada sistem berbeban Gambar 31. Output sistem berbeban Gambar 30. Perubahan parameter Kp dan Ki pada sistem tanpa beban Gambar 29. Output sistem tanpa beban ... Rule base adalah sekelompok aturan fuzzy dalam berhubungan dengan keadaan sinyal masukan dan sinyal keluaran. Proses evaluasi rule ini berfungsi untuk mencari suatu nilai fuzzy output dari fuzzy input [11]. ...Farhan FabiantoSuhariningsih SuhariningsihRachma Prilian EviningsihMotor DC merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Perangkat ini dapat disebut sebagai Motor Arus Searah dan perangkat ini memiliki 2 input tegangan yaitu kumparan jangkar dan kumparan medan, agar dapat menggerakannyaDidalam klasifikasi Motor DC, banyak sekali jenis Motor DC yang digunakan. Pada Jurnal ini Motor DC yang digunakan adalah Motor DC Penguat Terpisah. Sesuai namanya, Motor DC Penguat Terpisah ini mempunyai dua tegangan masukan yang mempunyai sumber individu, yang mana salah satunya untuk menyuplai tegangan pada kumparan jangkar dan salah satunya untuk menyuplai tegangan pada kumparan medanPada jurnal ini akan dibuat sebuah pemodelan SIMO Buck Converter yang mempunyai tegangan keluaran banyak yang digunakan untuk menyuplai Motor DC Penguat Terpisah dan mengatur kecepatan menggunakan pengaturan tegangan masuk pada Motor DC Penguat Terpisah. Untuk mengatur kecepatan dari Motor DC Penguat Terpisah, maka dibutuhkan pengaturan tegangan sedemikian rupa guna mencapai kecepatan yang diinginkan dengan cara mengatur Duty Cycle pada setiap keluaran pada konverter menggunakan Fuzzy Logic Control, agar pengaturan tegangan keluar dari konverter menjadi halus dan tidak menimbulkan Overshoot disaat menggunakan untuk mensuplai Motor DC Penguat Terpisah. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sebelum adanya kontrol fuzzy Motor DC memiliki rise time sebesar dan untuk mencapai kondisi steady state dari 0s sebesar sedangkan setelah adanya kontrol fuzzy Motor DC memiliki rise time sebesar untuk mencapai kondisi steady state dari 0s sebesar dan mempunyai overshoot sebesar 11 RPM dari setpoint yang telah ditentukan. Ketika Motor DC dengan logika fuzzy diberi gangguan pada detik 0,4s respon fuzzy sangat baik, dan Ketika dirubah setpoint menjadi 1000 RPM dan 500 RPM respon dari fuzzy sangat dc motors BLDC are widely used for various applications because of high torque, high speed and smaller size. This type of motors are non linear in nature and are affected highly by the non-linearities like load disturbance. Speed control of this motor is traditionally handled by conventional PI and PID controllers. This paper presents the speed control of BLDC motor using anti wind up PI controller. Problems like rollover can arise in conventional PI controller due to saturation effect. In order to avoid such problems anti wind up schemes are introduced. As the fuzzy controller has the ability to control and as it is simple to calculate, a fuzzy controller is also designed for speed control of BLDC motor. The control and simulation of BLDC motor have been done using software MATLAB/SIMULINK. The simulation results using anti wind up PI controller and fuzzy controller are compared with PI Kendali Kecepatan Motor BLDC Menggunakan Algoritma Hybrid PID FuzzyR KristiyonoKristiyono, R. 2015. Sistem Kendali Kecepatan Motor BLDC Menggunakan Algoritma Hybrid PID Fuzzy. University Research Colloquium Kontroler Self Tuning Parameter PI dengan Metode Logika Fuzzy Pada Mobile RobotD A PutraPutra, D. A. 2015. Penerapan Kontroler Self Tuning Parameter PI dengan Metode Logika Fuzzy Pada Mobile Robot. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang Universitas Optimum Based PI Control RedesignA L S BarbosaG A JúniorP R BarrosBarbosa, A. L. S.,Júnior, G. A.,Barros P. R. 2014. Symmetrical Optimum Based PI Control Redesign. 2014 IEEE Conference on Control Applications CCA.
SNIyang diacu dalam skema ini adalah. SNI 8614-1 tentang moped dan sepeda motor baterai-listrik-Kinerja- Bagian 1: Konsumsi energi dan jarak tempuh acuan (ISO 13064-1, IDT); SNI 8614-2 tentang moped dan sepeda motor baterai listrik-Kinerja- Bagian 2: Karakteristik pengoperasian jalan raya (ISO 13064-1, IDT);
In this topic, we are trying to understand the working of Electric Bike Controller Circuit Diagram Controller in E-bike. In an e-bike, it doesn’t mean that motor and battery that’s all. There is a third party involved in this to manage them and they work correctly. This is only possible by somehow programming and hardware skills with the help of a controller. Now we are designed a controller for this to control the motor of the bike. The main or we can say the core feature of this controller is to manage the DC Motor that runs smoothly. Many motors are controlled by hall sensors that are responsible for the power consumed. Now a day we need a motor running smoothly beside this, we need throttle, motor, and battery. If you want these things to run perfectly then make sure you are using the controller. Now we are designing such type of controller that will responsible for all. This controller senses the setting of the throttle and adjusts the power supply to the motor. For all these things we are using the Pulse-width Modulation technique. We will discuss this later. Now we discuss the other functionalities of the controller that we are making such like Voltage Cutoff Switch We are using a cutoff switch that is responsible for the voltage supply from the battery. The cutoff switch cut the connection if the voltage drops to the motor. This help to protect the battery from over-discharge. Temperature Cutoff Switch This cutoff switch is used for temperature monitoring of field-effect power transistors. It will cut the power supply of the motor if the FET power Transistors are overheated. Current overflow cutoff This cutoff switch manages the current supply to the motor and the field-effect power transistor. In case of the over current is supplied to the motor and field-effect power transistor, it will cut the power supply for the protection of the motor and field-effect transistor. Supply cutoff switch This cutoff switch helps to manage the motor and no waste of current. It cut the supply to the motor when you apply brakes. This is only for safety purposes. Safety note This is an advanced-level project. Do not try to attempt this if you don’t have only experience with electronic devices. In this project we are playing with current and voltage, it is dangerous and difficult to handle, so plz do it under the supervene of experienced persons. If you are using a 48-volt power supply then you have to use 12 volts power supply for the controller. If you are using 12 volts cell pack then simply tap 12 volts from the pack. In my case, it is impossible for me, so I am using 12 volts power supply or you can convert DC to a DC converter to supply 12 volts of power. The controller that we are making is designed for this e-Bike. We are using IRFP4468 field-effect power transistors are rated at 195 Amps at 100 volts maximum. This E-bike uses a very small amount of Amps like 10 Amps at 50 volts. It was tested around about 10 miles every day and this controller is tested and trouble-free. List of items all the things are mentioned there but a few things are used Prototype Board Heat shrink tubes few screws few insulation padding an enclosure Assembling section you can design this layout by cad program. Schematic drawing Code /*************************************************************************** A simple DC motor controller This program implements the following functions a startup throttle limit checks b read the throttle and set the PWM duty cycle It should also check c the maximum allowed motor current d low battery voltage e low battery voltage but these checks c,d,e are not implemented yet. Chip type ATmega8-16 Clock frequency MHz ***************************************************************************/ include include include include include include include include include include define ADC_VREF_TYPE 0x40 unsigned char pwx; // pulse width unsigned char j = 0; // LED value unsigned char i = 0; // loop counter // Read the AD conversion result unsigned int read_adcunsigned char adc_input { ADMUX = adc_input ADC_VREF_TYPE & 0xff; // Start the AD conversion ADCSRA = 0x40; // Wait for the AD conversion to complete while ADCSRA & 0x10 == 0; ADCSRA = 0x10; return ADCW; } // Timer 1 overflow interrupt service routine ISR TIMER1_OVF_vect { OCR1AL = pwx; // set the pulse width } int mainvoid { int throttle; // Port B initialization not used // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=Out Func0=Out // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=0 State0=T PORTB = 0x00; DDRB = 0x02; // Port C initialization not used // Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC = 0x00; DDRC = 0x00; // Port D initialization used for simple LED toggle // Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD = 0x00; DDRD = 0x04; // Timer/Counter 0 initialization // Clock source System Clock // Clock value Timer 0 Stopped TCCR0 = 0x00; TCNT0 = 0x00; // Timer/Counter 1 initialization // // TCCR1A // COM1A1 COM1A0 COM1B1 COM1B0 FOC1A FOC1B WGM11 WGM10 // // TCCR1B // ICNC1 ICES1 -– WGM13 WGM12 CS12 CS11 CS10 // // Clock source System Clock // Clock value kHz // Mode Fast PWM top=03FFh // OC1A output Non-Inv // OC1B output Discon // Noise Canceler Off // Input Capture on Falling Edge // Timer 1 Overflow Interrupt On // Input Capture Interrupt Off // Compare A Match Interrupt Off // Compare B Match Interrupt Off TCCR1A = 0x82; TCCR1B = 0x19; TCNT1H = 0x00; TCNT1L = 0x00; ICR1H = 0x00; ICR1L = 0x3F; OCR1AH = 0x00; OCR1AL = 0x00; OCR1BH = 0x00; OCR1BL = 0x00; // Timer/Counter 2 initialization // Clock source System Clock // Clock value Timer 2 Stopped // Mode Normal top=FFh // OC2 output Disconnected ASSR = 0x00; TCCR2 = 0x00; TCNT2 = 0x00; OCR2 = 0x00; // External Interrupts initialization // INT0 Off // INT1 Off MCUCR = 0x00; // Timers/Counters Interrupts initialization TIMSK = 0x04; // USART initialization // Communication Parameters 8 Data, 1 Stop, No Parity // USART Receiver On // USART Transmitter On // USART Mode Asynchronous // USART Baud rate 115200 Double Speed Mode UCSRA = 0x02; UCSRB = 0x18; UCSRC = 0x86; UBRRH = 0x00; UBRRL = 0x07; // Analog Comparator initialization // Analog Comparator Off // Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1 Off ACSR = 0x80; SFIOR = 0x00; // ADC initialization // ADC Clock frequency kHz // ADC Voltage Reference AVCC pin ADMUX = ADC_VREF_TYPE & 0xff; ADCSRA = 0x85; // Global enable interrupts sei; while 1 { // read the throttle position throttle = read_adc0; // toggle the LED if i == 255 { i = 0; j = j ^ 0xff; PORTD = j; } i++; // If the ADC reads out of normal range then assume that the // throttle is either disconnected, or not connected properly if throttle 1000 { // disable the PWM output // and cut the throttle TCCR1A = 0x02; throttle = 0; } else { if throttle > 1; } if throttle > 1023 throttle = 1023; } pwx = throttle >> 4; } }
Adapuncara kerja dari motor controller pada mobil listrik antara lain adalah sebagai berikut : Energi listrik yang berumber dari listrik PLN atau bisa juga dari generator melalui alat pengisian daya ( charger ) yang memang berfungsi untuk mengubah arus bolak balik ( AC ) menjadi arus searah ( DC ) sesuai dengan kebutuhan pengisian dari baterai
FilterAudio, Kamera & Elektronik LainnyaPerangkat Elektronik LainnyaPertukanganMotors & Power TransmissionTekan enter untuk tambah kata produk untuk "kontroler sepeda listrik" 1 - 60 dari
SkemaRangkaian Sepeda Listrik. 91+ baru skema penyaluran energi listrik adalah, skema listrik. Pengapian jupiter z hilang, rangkaian kelistrikan jupiter z, jalur kabel spul vega lama, warna kabel jupiter z, soket cdi jupiter z, jalur kabel cdi vega lama, soket cdi Electronic speed control atau esc adalah rangkaian elektronik yang digunakan
Poin pembahasan 27+ Skema Pcb Driver Led Motif Minimalis adalah skema driver led hpl, led driver rusak, skema driver led 50 watt, cara memperbaiki led driver, perbedaan led driver dengan adaptor, skema driver led 10 watt 12 volt, cara membuat driver led 10 watt 12 volt, rangkaian driver led luxeon 3 watt, 27+ Skema Pcb Driver Led Motif Minimalis. Berikut Penjelasan lengkap tentang fungsi komponen-komponen skema pcb dari yang aktif hingga pasif, prinsip cara kerjanya serta simbol yang wajib difahami. Perhatikan komponen skema pcb jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan gambar. Simak ulasan terkait skema pcb dengan artikel 27+ Skema Pcb Driver Led Motif Minimalis berikut iniPower Led Driver Circuit 3w 18w Output 10 70v 240ma No Sumber Rangkaian PCB Rangkaian Elektronika Komponen Berikut ini merupakan rangkaian driver LED yang sangat sederhana dan murah Rangkaian ini mempunyai sumber arus konstan yang berarti bahwa membuat kecerahan LED tetap konstan meskipun tegangan pada power supply tidak konstan naik turun karena ketidakstabilannya Atau dengan kata lain rangkaian ini lebih baik daripada menggunakan resistor Skema Rangkaian Led berjalan Kumpulan Skema Rangkaian Sumber Amplifier Skema Rangkaian PCB23 04 2020 Video tutorial berikut hasil dari percobaan saya membuat lampu LED 220VAC tanpa menggunakan driver atau rangkaian power supplay tambahan saya hanya menggunakan 4 buah dioda IN4007 agar nyala lampu LED yang dihasilkan tidak kedip kedip karena jaringan PLN 230v LED Driver Circuit Diagram Working and Applications Sumber Schematic Diagram Multi color LED Driver SchematicRangkaian Power Amplifier 4 Chanel BTL TDA7836 January 12th 2020 Rangkaian Amplifier Rangkaian power amplifier ini cukup simple dan memiliki banyak chanel yang independent Daya output tiap chanelCara Merangkai LED Driver 20W 34Volt untuk HPL 1 3 Watt Sumber Driver LED Elektronika NewbieMulti color LED Driver Schematic Penulis schematic diagram Tags Create your PCB design using PCB designer software like Eagle print out your design on photo paper or glossy paper with laserjet printer Stick the printed design on the PCB copper side and then heat it using hot iron plate Electronic schematic diagram for 100 Watt Aliexpress com Buy Sofirn C8F Driver 4 Groups Circuit Sumber RANGKAIAN AMPLIFIER Driver LEDImages of products from 16863236 Sumber Lampu LED Cara Membuat Lampu LED 220VAC Tanpa Driver25 12 2020 CAT3063 LED sirkuit driver Diagram sirkuit dari rangkaian tiga sopir saluran LED menggunakan CAT3063 ditunjukkan di bawah ini Gambar 1 C4 adalah kapasitor filter input R1 adalah resistor digunakan untuk pemrograman arus keluaran C3 adalah kapasitor filter output C1 dan C2 adalah kapasitor penyimpanan dari rangkaian pompa muatan internal Merakit Lampu Led 220 Volt Sumber Berbagi Ilmu dan Pengalaman SKEMA LED DRIVER Sumber Driver PCB page1 EasyEDA Sumber SKEMA RANGKAIAN AMPLIFIER Driver LED Sumber FILE Lampu LED lagi Philips LED 3 Watt dan 4 Sumber 10W High Power LED Driver Circuit 10w 12v easy Sumber RGB LED Controller SKEMA ELEKTRONIK TERBARU Sumber Abadi LED Rangkaian HPL 3 Watt VS LED Driver Sumber Driver Led Dot Matrix 8 X 8 Koleksi Skema SumberPLfRrYb.